Selasa, 21 Desember 2010

buat bundaku

seorang ibu..

melukis kekuatan melalui proses kehidupan

bersabar saat tertekan

tersenyum saat hati menangis

diam saat terhina

mempesona karena memaafkan..

seorang ibu..

mengasihi tanpa pamrih

bertambah kuat dalam do'a dan pengharapan

demi anak yang dicintai

selamat hari ibu..bunda yang mulia

ditanganmu lahir generasi baru yang santun

dan berbudi tinggi

tarikan nafas anak-anakmu adalah

senandung do'a untukmu yang

terkasih..duhai bunda

selamat hari ibu bunda…..

Selasa, 14 Desember 2010

Memilih Tempat Penitipan Anak

Meski sebuah TPA punya brosur mendetil tentang fasilitas yang tersedia beserta biayanya, namun sebaiknya Anda selektif. Jangan tergesa-gesa percaya begitu saja, atau setuju dengan pendapat atau komentar orang lain tentang TPA itu. Bisa jadi TPA tersebut tak sesuai bagi orang lain, namun sesuai bagi Anda dan anak, atau sebaliknya.

Seperti Anda berusaha mencari dan mengenal lebih dekat TPA yang dituju, anak pun demikian. Pada umumnya, bayi hingga berusia 7 bulan cepat beradaptasi dengan pengasuh dan lingkungan barunya. Namun anak usia 8 bulan; 5 tahun perlu waktu adaptasi lebih lama dengan suasana baru. Karenanya tak perlu heran melihat balita Anda menangis, tantrum (mengamuk) atau juga menolak berinteraksi dengan pengasuh yang baru dikenalnya. Tak perlu risau, hadapilah dengan tenang dan temani anak beradaptasi dengan lingkungan baru itu.

Bila proses adaptasi tak kunjung sukses, bahkan anak tak bahagia, Anda perlu mengevaluasi apa kendala bagi anak, bagaimana program TPA, dan juga melihat kembali sosok pengasuh anak di TPA itu. Bisa saja hari-hari kurang menyenangkan di TPA terjadi dari waktu ke waktu. Namun bukan berarti hari yang kurang menyenangkan itu identik dengan kurang baiknya TPA tersebut. Untuk itu Anda dan pihak TPA perlu mencari penyelesaian yang tepat yang mendukung sikap positif anak yang menunjang aspek perkembangannya; semisal kemampuan sosial, mengembangkan sikap percaya pada orang lain, juga aspek fisik dan mentalnya.
sumber: ayahbunda

Bunda Nanie

Assalamu'alaikum...

Hai Semua namaku Bunda Nanie aku lahir pada tanggal 08 april 1990.Walau umurku baru 20Tahun tapi aku sangat suka sekali dengan dunia anak,karakter mereka yang berbeda dan unik membuat saya semakin gemar dengan dunia anak. Bersama dengan anak- anak sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Di kala sedih, aku selalu mengingat kelucuan tingkah mereka dan semua itu bisa membuatku tersenyum lagi dan bahagia.

Senin, 13 Desember 2010

tips atasi demam pada bayi

Tips Atasi Demam pada Bayi
Demam bukan penyakit, melainkan tanda sistem pertahanan tubuhnya sedang aktif bekerja. Tak jarang tubuh bayi terasa hangat dan jika diukur hanya naik 0,5 derajat dibandingkan suhu tubuh normal, 36 derajat Celsius. Jika bayi panas lebih dari 37 derajat Celcius, maka bayi dikatakan demam.
Penyebab umunya adalah infeksi, terutama infeksi virus. Bila tubuhnya mampu mengatasi infeksi tersebut, suhu tubuhnya akan kembali normal dengan sendirinya. Ibu tetap bisa tenang, apalagi jika saat demam mereda, anak relatif masih aktif atau maum main, dan tampak riang.

Bila temperatur tubuh bayi semakin tinggi, lakukan ini:
  • Ukur suhu tubuhnya. Lakukan melalui ketiak, telinga atau anus. Jangan mengukur suhu tubuh bayi sehabis mandi, karena suhu yang terukur lebih rendah dari sushu sebenarnya.
  • Bila demam tidak terlalu tinggi (kurang dari 37,5 derajat celcius), tak perlu dikompres. Susui saja sesering mungkin untuk mencegah terjadinya dehidarasi atau kekurangan cairan.
  • Bila demamnya tinggi (lebih dari 38 derajat Celsius) atau ia gelisah, hindari memberinya obat penurun demam sebelum Anda mengonsultasikannya dengan dokter. Buat ia nyaman dengan mengompresnya dengan air hangat di bagian ketiak dan lipatan pahanya.
  • Pakaikan baju yang tipis, hindari membedong atau membungkusnya dengan selimut. Usahakan agar bayi berada di ruangan yang nyaman, sirkulasi udaranya baik dan suhunya tidak pengap atau suhu ruang panas.
Segera ke dokter jika:
  • Suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, untuk bayi di bawah 1 bulan suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajat celcius.
  • Tidak mau menyusu atau sudah mengalami dehidrasi dengan gejala frekuensi buang air kecilnya berkurang dan berwarna pekat.
  • Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan.
  • Lemas, tidur terus menerus dan sulit dibangunkan.
  • Sesak napas.
  • Muntah atau diare terus menerus.
sumber: ayah bunda

Minggu, 12 Desember 2010

tetap SEHAT di musim Hujan

Hatsi!! Bunda, hidungku mampet..meler..makan ga enak.. kadang ini yang sering kita dengar setiap musim hujan. Ya, anak-anak lebih rentan terserang flu di musim yang dingin ini. Hal ini terjadi karena daya tahan tubuh yang cenderung menurun. Anak yang biasanya aktif bisa tiba-tiba jadi lesu, tidak bergairah, dan susah tidur. Tentu bunda tidak ingin hal ini terjadi bukan? Berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk mencegah flu sehingga anak tetap sehat, aktif dan ceria di musim hujan sekalipun.

1. Banyak minum air, terutama bila anak kita demam. Minumlah air putih, sari buah, sup dan kuah sayuran. Bisa juga diberikan teh namun jangan terlalu sering dan hindari saat makan karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi.

2. Konsumsi protein misalnya daging sapi, ayam, tahu, tempe, telur dan susu. Protein diperlukan untuk membentuk sel-sel baru.

3. Perbanyak sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan buah mengandung banyak vitamin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

4. Biasakan mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun. Kuman penyakit biasanya menular melalui kontak langsung misalnya dari tangan.

5. Jaga suhu tubuh agar tetap hangat misalnya dengan mengoleskan minyak telon maupun balsam bayi, kenakan pakaian yang hangat agar anak tidak kedinginan.

6. Bila nafsu makan hilang, usahakan makan sedikit tapi beberapa kali. Hindari makanan berlemak.

7. Lakukan olah raga ringan agar stamina tetap terjaga.

Bunda, mari bersama kita jaga anak-anak kita agar selalu sehat dan ceria..selamat mencoba.. salam sayang untuk si kecil..

MENANGANI DIARE PADA ANAK


Masih ingat lagu anak-anak yang berjudul “Aku anak sehat”. Bunyinya teksnya seperti ini, aku anak sehat tubuhku kuat, karena ibuku rajin dan cermat, selama aku bayi selalu diberi ASI, makanan bergizi dan imunisasi, berat badanku ditimbang selalu, posyandu menunggu setiap waktu, bila aku diare ibu selalu waspada, pertolongan oralit selalu siap sedia.

Lagu tersebut ada manfaatnya juga. Pemberian oralit sebagai pertolongan pertama pada anak diare sudah diketahui sejak dulu. Sayangnya, orang tua sering terlalu panik dan cemas bila anaknya diare sehingga melupakan pesan penting dari lagu anak-anak tersebut.

Sebaiknya orang tua bersabar dan lebih tenang menilai kondisi anaknya, pada dasarnya diare merupakan penyakit yang sembuh sendiri (self limiting disease), yang dikhawatirkan dari diare adalah terjadinya dehidrasi, karena itu orang tua harus tahu tentang pencegahan dehidrasi dan tanda-tanda dehidrasi pada anak yang diare.

Bayi dan balita yang diare membutuhkan lebih banyak cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah. Pemberian cairan yang tepat dengan jumlah memadai merupakan modal utama mencegah dehidrasi. Cairan harus diberikan sedikit demi sedikit dengan frekuensi sesering mungkin.

Oralit merupakan salah satu cairan pilihan untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit, sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.

Baca aturan penggunaan oralit dengan baik, berapa jumlah air yang harus disiapkan untuk membuat larutan oralit, sehingga takaran oralit dapat tepat diberikan. Larutan sup maupun air biasa cukup praktis dan hampir efektif sebagai upaya rehidrasi oral untuk mencegah dehidrasi.

Cairan yang biasa disebut sebagai cairan rumah tangga ini harus segera diberikan pada saat anak mulai diare. Berikan cairan dengan sendok, sesendok tiap 1-2 menit. Untuk anak yang lebih besar dapat diberikan minum langsung dari gelas/cangkir dengan tegukan yang sering. Jika terjadi muntah, ibu dapat menghentikan pemberian cairan selama kurang lebih 10 menit, selanjutnya cairan diberikan perlahan-lahan (misalnya 1 sendok setiap 2-3 menit).

Selain pemberian cairan, pemberian ASI maupun makanan pendamping ASI harus tetap dilanjutkan agar anak tidak jatuh dalam keadaan kurang gizi dan pertumbuhannya tidak terganggu. Sebaliknya, larutan-larutan yang hiperosmolerkarena kandungan gulanya tinggi tidak boleh diberikan, contohnya adalah teh yang sangat manis, soft drink dan minuman buah komersial yang manis.

Orang tua pun harus tahu tanda-tanda memburuknya diare. Bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan atau ke dokter jika kondisinya tidak membaik dalam 3 hari atau buang air besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sangat sedikit, terdapat demam dan tinja anak berdarah.

Jangan tunggu lebih lama jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, anak bersikap sangat rewel atau justru apatis dan lesu pada dehidrasi yang lanjut. Untuk anak-anak yang kurang dari satu tahun, dapat dilihat atau diraba ubun-ubunnya cekung. Pada dehidrasi yang ringan dan sedang, anak tampak sangat kehausan, namun bila dehidrasinya berat, anak justru tidak merasa haus lagi.

Dapat juga diperiksa turgor kulit pada daerah perut yang akan berkurang kelenturannya jika anak mengalami dehidrasi. Caranya dengan menjepit atau mencubit kulit selama 30-60 detik, kemudian lepaskan. Bila turgor kulit masih baik, kulit akan cepat kembali ke keadaan semula. Bila tidak, kembalinya akan lambat. Selain itu anak yang mengalami dehidrasi matanya akan terlihat cekung, menangis tidak keluar air mata, tidak kencing, mulut dan lidah terlihat kering.

Jika terjadi hal-hal tersebut maka anak perlu ditangani oleh petugas kesehatan. Antibiotik tidak rutin diberikan, hanya pada kasus-kasus tertentu saja dokter akan meresepkan antibiotik. Saat ini lebih sering diberikan sejenis probiotik yang dicampurkan dalam cairan atau makanan anak. Tujuan pemberian probiotik adalah memperbanyak "kuman baik" sehingga dapat mempersingkat episode diare.

Sejauh ini, pemberian obat antidiare pada anak dapat berisiko menimbulkan efek samping yang cukup berbahaya. Risiko tersebut dapat berupa mual, muntah bahkan yang cukup berat, timbulnya ileus paralitik (gangguan pada usus) yang dapat berakibat sangat fatal, bahkan tidak jarang membutuhkan pembedahan.

sumber : medicastore.com


LATIHAN FISIK untuk ANAK


Masa kanak-kanak adalah saat yang penting untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Pada masa ini, dibutuhkan perhatian besar dari orang tua untuk mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Termasuk membiasakan pola hidup yang sehat. Salah satunya dengan mengajarkan latihan fisik yang benar untuk meningkatkan kebugaran mereka.

Itu penting karena pola dan gaya hidup anak-anak sekarang sudah berubah dan mengarah tidak sehat. Misalnya, mereka kurang melakukan gerak fisik dan banyak mengonsumsi makanan berlemak. Anak zaman sekarang, kata Dr Tanya Tatiana M Rotikan SpKO dari Fakultas Kedokteran UI/RSCM Jakarta, telah mengalami perubahan pola hidup. Mereka lebih suka main play station sepulang sekolah daripada berolahraga. Makanan yang dikonsumsi pun banyak yang mengandung lemak dan kolesterol.

Akibatnya, berat badan lebih dan munculnya sejumlah penyakit seperti diabetes, jantung, osteoporosis, dan sebagainya. ''Penyakit jantung sekarang bisa mengenai orang yang usianya muda. Hal yang sama juga berlaku pada penyakit osteoporosis. Dulu, penyakit ini banyak menyerang orang tua. Sekarang orang muda, bahkan anak-anak, bisa terkena karena kurangnya latihan pembebanan,'' ungkapnya pada talk show yang diadakan produsen sepatu anak, Osh Kosh B'gosh, pekan lalu, di Jakarta.

Karena itu, menurut Tanya, anak-anak perlu dibiasakan melakukan latihan fisik sejak dini. Namun, latihan fisik tersebut harus dilakukan secara benar sesuai dengan kondisi fisiknya. Ini penting untuk meningkatkan kesehatan dan kebugarannya.

Latihan fisik akan meningkatkan fungsi sistem jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Selain itu, menurunkan risiko timbulnya penyakit jantung, meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang serta mencegah keropos tulang. Keuntungan lainnya adalah menambah kelenturan, melatih keseimbangan, melatih koordinasi tubuh, dan menurunkan risiko timbulnya tekanan darah tinggi serta menurunkan hipertensi.

''Latihan fisik juga bisa mengurangi lemak tubuh, mencegah kegemukan dan obesitas, serta meningkatkan kualitas hidup. Juga membuat anak lebih rileks, percaya diri, serta mengurangi kecemasan dan stres,'' ujarnya menambahkan.

Tanya menegaskan, orang tua perlu memperhatikan latihan fisik pada anak agar tidak cedera. Yang perlu diperhatikan, mulailah dengan pemanasan disertai peregangan dan diakhiri dengan pendinginan.

Dia mengingatkan, anak-anak bukan miniatur orang dewasa. Sehingga berilah latihan pada anak sesuai dengan kemampuannya. Tujuan utamanya adalah melatih dan meningkatkan kemampuan motorik dasar, seperti merangkak, jalan, lompat, lari, lempar, tangkap, dan tendang.

''Latihan fisik pada anak tidak boleh terlalu berat tapi sesuai dengan kemampuan dan kondisinya. Latihan juga harus baik, benar, teratur, dan terukur,'' papar Tanya.

Agar anak nyaman dalam berolahraga atau melakukan latihan fisik, maka orang tua harus memperhatikan pakaian harus tepat. Pastikan bahannya bisa menyerap keringat dan tidak menghalangi anak untuk bergerak bebas.

Sepatu juga harus pas. Ukuran dan jenisnya tepat, nyaman dan aman untuk berolahraga, dan tak menyakiti kaki. Peralatan yang digunakan juga harus aman. Alat bantu jangan sampai melukai atau menyakiti anak.

Lingkungan, menurut Tanya, juga harus aman dan bebas hambatan. Jauhkan meja berujung lancip, kaca, jendela, karpet licin, benda tajam, dan sebagainya. Saat berolahraga, mulut anak sebaiknya tidak berisi makanan atau permen karena dapat membuatnya tersedak.

''Hal lain yang perlu diperhatikan, jangan sampai anak mengalami dehidrasi. Karena itu berikan minum yang cukup. Sebaiknya, setiap 15 menit anak diberi minum,'' tutur Tanya.

Bentuk latihan fisik bagi anak, misalnya aerobik (jalan kaki), latihan meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, latihan fleksibilitas atau kelenturan, serta latihan koordinasi dan keseimbangan.

Frekuensi latihan fisik bagi anak adalah 2-3 kali per minggu. ''Latihan untuk anak-anak sebaiknya memakai berat badan sendiri saja supaya tidak cedera. Sebab tulang masih dalam pertumbuhan,'' jelasnya.
sumber: kompas

diare pada bayi

Diare bisa menimpa siapa saja termasuk pada bayi. Dengan mengetahui penyebab dari diare, maka orangtua dapat mengerti apa yang bermasalah pada bayinya.

Penyakit diare tidak bisa dianggap sepele, karena jika berlangsung terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan berbahaya bagi organ-organ tubuh.

Seperti dikutip dari Babycenter, Senin (29/3/2010) ada beberapa gejala yang bisa dijadikan panduan untuk mengetahui apapenyebab diare pada bayi, yaitu:

1. Jika diare yang terjadi disertai dengan muntah, sakit perut, demam, menggigil, perasaan sakit, maka kemungkinan ada masalah pada gastroenteritis (pencernaan). Jika disertai dengan adanya darah dalam kotoran bayi kemungkinan akibat infeksi bakteri.

2. Diare terjadi setelah bayi mengonsumsi susu formula atau terlalu banyak makanan tertentu, kemungkinan diare diakibatkan oleh masalah makanan atau susu.

3. Diare disertai oleh perut yang kembung, gas dan kotoran yang seperti berminyak, kemungkinan disebabkan oleh adanya infeksi parasit.

4. Diare terjadi setelah bayi mengonsumsi obat tertentu seperti antibiotik atau obat lainnya, kemungkinan disebabakan oleh efek samping dari obat yang dikonsumsi.

5. Diare yang disertai oleh muntah, keringat berlebih, keletihan, kejang-kejang serta membuat bayi menjadi tidak sadar, kemungkinan disebabkan oleh keracunan sesuatu. Jika bayi sudah tidak sadarkan diri atau mengalami kesulitan bernapas, sebaiknya segera larikan ke rumah sakit.

6. Bayi menjadi rewel setelah menyusui, perut kembung, diare dan kotoran yang ada menimbulkan bau tak sedap, kemungkinan disebabkan oleh laktosa intoleransi atau tidak dapat mentoleransi laktosa yang ada di dalam susu.

7. Jika diare yang muncul disertai dengan muntah, gatal-gatal, hidung tersumbat, bengkak, sesak napas, mengi, kesulitan menelan dan timbulnya ruam pada kulit, kemunginan disebabkan oleh alergi makanan yang dikonsumsi bayi.

8. Diare dengan adanya perasaan kembung atau bergas, muntah, kolik, kotoran yang berdarah, menolak untuk makan, batuk, mengi dan gejala ini timbul sekitar 45 menit setelah mengonsumsi susu, kemungkinan disebabkan bayi tidak dapat mentoleransi protein yang terkandung di dalam susu.

9. Bayi menjadi rewel, menangis, menarik-narik telinga, demam, diare, muntah, tidak nafsu makan serta keluar cairan berwarna kuning atau putih dari telinga, kemungkinan disebabkan oleh adanya infeksi pada telinga.

10. Mengalami diare yang kronis, pertumbuhan yang terganggu, batuk yang disertai dengan rengekan, napasnya mendesah atau mengi, kemungkinan disebabkan penyakit cystic fibrosis

sumber :detikhealth.com

Senin, 06 Desember 2010

minitrip di progo









Waktunya melatih motorik ni..ayo teman, kita berlari, melompat, menyebrangi jembatan, dan memanjat. Seru ya..apalagi tempat mainny aman begini, jadi ga bakal dilarang ayah dan bunda ni.. ayo…semangat !!! sayang ya, manggala ga ikut… kapan-kapan kita main lagi ya manggala J

music and dance

Hore..hari ini kami belajar music and dance.. ada gitar, piano, kulintang, drum.. duh, fafa jadi gitaris, maha dan cantika juga ga mau kalah.. sayang ya, ufit, fira dan manggala ga masuk…seru lho

ultah di sekolah

Selamat ulang tahun, kami ucapkan..selamat panjang umur, kita kan do’akan.selamat sejahtera sehat sentosa..selamat panjang umur dan bahagia… met ultah maha..met ultah juga ufit, fafa…semoga jadi anak yang sholeh dan sholehah ya.. love ya J

i love batik


Coba tebak, hari ini hari apa? Ya betul… ini hari rabu. Makanya kami pake batik.. kata bunda, batik ini termasuk busana nasional. Batik juga disukai orang asing lho..ayo, bangga dengan budaya negeri kita. I love batik

hari jum'at belajar di masjid

Alhamdulillah..udah hari jum’at lagi. Hari ini hari besar umat Islam lho..kami belajar di mesjid ni, berdo’a juga. Eh, gimana teman? Kami cantik kan dengan baju muslim ini?

sholat dhuha dulu ah....




Sebelum mulai belajar, kami sholat dhuha dulu 2 rakaat. trus do’akan ayah dan bunda. Kata bunda, anak sholeh itu disayang Allah. Setelah sholat kami juga berdo’a minta sama Allah. Mb cantika biasanya minta snack. “Ya Allah, mb cantika minta snack’’….amin ( yang lain kompak pengen snack juga) hehheha