Minggu, 12 Desember 2010

LATIHAN FISIK untuk ANAK


Masa kanak-kanak adalah saat yang penting untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Pada masa ini, dibutuhkan perhatian besar dari orang tua untuk mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Termasuk membiasakan pola hidup yang sehat. Salah satunya dengan mengajarkan latihan fisik yang benar untuk meningkatkan kebugaran mereka.

Itu penting karena pola dan gaya hidup anak-anak sekarang sudah berubah dan mengarah tidak sehat. Misalnya, mereka kurang melakukan gerak fisik dan banyak mengonsumsi makanan berlemak. Anak zaman sekarang, kata Dr Tanya Tatiana M Rotikan SpKO dari Fakultas Kedokteran UI/RSCM Jakarta, telah mengalami perubahan pola hidup. Mereka lebih suka main play station sepulang sekolah daripada berolahraga. Makanan yang dikonsumsi pun banyak yang mengandung lemak dan kolesterol.

Akibatnya, berat badan lebih dan munculnya sejumlah penyakit seperti diabetes, jantung, osteoporosis, dan sebagainya. ''Penyakit jantung sekarang bisa mengenai orang yang usianya muda. Hal yang sama juga berlaku pada penyakit osteoporosis. Dulu, penyakit ini banyak menyerang orang tua. Sekarang orang muda, bahkan anak-anak, bisa terkena karena kurangnya latihan pembebanan,'' ungkapnya pada talk show yang diadakan produsen sepatu anak, Osh Kosh B'gosh, pekan lalu, di Jakarta.

Karena itu, menurut Tanya, anak-anak perlu dibiasakan melakukan latihan fisik sejak dini. Namun, latihan fisik tersebut harus dilakukan secara benar sesuai dengan kondisi fisiknya. Ini penting untuk meningkatkan kesehatan dan kebugarannya.

Latihan fisik akan meningkatkan fungsi sistem jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Selain itu, menurunkan risiko timbulnya penyakit jantung, meningkatkan kekuatan otot dan kepadatan tulang serta mencegah keropos tulang. Keuntungan lainnya adalah menambah kelenturan, melatih keseimbangan, melatih koordinasi tubuh, dan menurunkan risiko timbulnya tekanan darah tinggi serta menurunkan hipertensi.

''Latihan fisik juga bisa mengurangi lemak tubuh, mencegah kegemukan dan obesitas, serta meningkatkan kualitas hidup. Juga membuat anak lebih rileks, percaya diri, serta mengurangi kecemasan dan stres,'' ujarnya menambahkan.

Tanya menegaskan, orang tua perlu memperhatikan latihan fisik pada anak agar tidak cedera. Yang perlu diperhatikan, mulailah dengan pemanasan disertai peregangan dan diakhiri dengan pendinginan.

Dia mengingatkan, anak-anak bukan miniatur orang dewasa. Sehingga berilah latihan pada anak sesuai dengan kemampuannya. Tujuan utamanya adalah melatih dan meningkatkan kemampuan motorik dasar, seperti merangkak, jalan, lompat, lari, lempar, tangkap, dan tendang.

''Latihan fisik pada anak tidak boleh terlalu berat tapi sesuai dengan kemampuan dan kondisinya. Latihan juga harus baik, benar, teratur, dan terukur,'' papar Tanya.

Agar anak nyaman dalam berolahraga atau melakukan latihan fisik, maka orang tua harus memperhatikan pakaian harus tepat. Pastikan bahannya bisa menyerap keringat dan tidak menghalangi anak untuk bergerak bebas.

Sepatu juga harus pas. Ukuran dan jenisnya tepat, nyaman dan aman untuk berolahraga, dan tak menyakiti kaki. Peralatan yang digunakan juga harus aman. Alat bantu jangan sampai melukai atau menyakiti anak.

Lingkungan, menurut Tanya, juga harus aman dan bebas hambatan. Jauhkan meja berujung lancip, kaca, jendela, karpet licin, benda tajam, dan sebagainya. Saat berolahraga, mulut anak sebaiknya tidak berisi makanan atau permen karena dapat membuatnya tersedak.

''Hal lain yang perlu diperhatikan, jangan sampai anak mengalami dehidrasi. Karena itu berikan minum yang cukup. Sebaiknya, setiap 15 menit anak diberi minum,'' tutur Tanya.

Bentuk latihan fisik bagi anak, misalnya aerobik (jalan kaki), latihan meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot, latihan fleksibilitas atau kelenturan, serta latihan koordinasi dan keseimbangan.

Frekuensi latihan fisik bagi anak adalah 2-3 kali per minggu. ''Latihan untuk anak-anak sebaiknya memakai berat badan sendiri saja supaya tidak cedera. Sebab tulang masih dalam pertumbuhan,'' jelasnya.
sumber: kompas

0 komentar:

Posting Komentar